![]() |
||
baca dan ambil pelajaran-nya
Suatu pagi seorang ahli bangunan dipanggil oleh sang raja. "Aneh", pikirnya, "tidak biasanya aku dipanggil oleh raja. Ada apa ya? aku kan baru saja menyelesaikan rumah pesanan raja untuk salah satu penasihatnya. apa aku melakukan kesalahan...?" Setelah dipikir-pikir, tukang bangunan itu merasa tidak punya salah apa-apa. "Yah, apa boleh buat, apapun yang disampaikan raja, aku harus menguatkan hatiku." Lalu ahli bangunan itupunpergi menghadap raja. sesampainya di depan tahta kerajaan, raja pun mengeluarkan titahnya: "Wahai ahli bangunan, buatlah satu rumah lagi!" "Berapa lama tuanku?" "Kerjakan saja sesukamu" "Berapa biaya untuk membuatnya?" "Aku memiliki 1 karung emas. gunakan sesukamu" "Seperti apa bentuk rumahnya?" "Atur saja sesukamu" "Dimana aku harus membangunnya?" "Tentukan sj sesukamu" "Wah, jarang2 raja memberi tugas semudah ini, aku boleh membuatnya sesukaku,karena aku baru saja menyelesaikan satu rumah, aku kerjakan rumah ini kalau ingin saja. toh, waktu membuatmya terserah aku." Setelah menerima titah raja yg menurutnya sangat ringan tsb, sang ahli bangunanpun mengerjakan rumah itu sekenanya. Kalau sedang malas, dia tidak mengerjakannya, bahkan ketika dia punya niat untuk mengerjakannya, bahan bangunan yg dia beli pun bukan kualitas terbaik. Bentukknya pyn terkesan asal dan tidak mempertimbangkan usur keindahan. Benar2 rumah yang sekedar untuk tempat berteduh. Bukan rumah yang nyaman ditinggali dan membuat betah penghuninya. Setelah enam bulan sejak keluarnya titah raja untuk membuat rumah, utusan raja datang untuk memberitahu ahlibangunan bahwa tiga hari ladi sang raja ingin tahu tentang hasil kerjanya. Mendengar hal itu, ahli bangunan kagetnya bukan main. Karena merasa tidak enak pada raja, dia pun menyelesaikan rumah itu, takut kehilangan muka kalau belum selesai, malu gitu! Akhirnya hari itu pun datang, rumah seselesaikan dengan hasil yang benar benar tidak karuan, tapi bagi sang ahli bangunan yang penting dia sudah mengerjakan titah raja membuat satu rumah. Karena belum melihat rumah itu, sang raja pun memangggil si ahli bangunan untuk tahu perkembangan kerjanya. "Ada apa tuanku?" "Kamu sudah selesai mengerjakan rumah itu?" "sudah tuanku" "Bagus, rumah itu kuhadiahkan untukmu" Mendengat hal ini, hancur sudah hati si ahli bangunan. Hanya satu hal yang bisa dia gumamkan dengan penuh penyesalan,"KALAU SAJA AKU TAHU..." |
|
|
![]() |